Salam hangat buat temen-temen semua. Pada kesempatan kali ini saya pengen berbagi sedikit banyak tentang salah satu penyakit yang berhubungan dengan Cerebrovascular (pembuluh darah di otak). Penyakit ini dikenal oleh masyarakat awam dengan istilah STROKE.
Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang dapat menimbulkan kelumpuhan. Stroke memiliki arti hantaman. Yah sesuai dengan namanya, Stroke seringkali menghantam penderitanya tanpa peringatan, penderita tiba-tiba jatuh pingsan dan tak sadarkan diri. Hal ini di sebabkan karena pusat kesadaran di otak mengalami tekanan akibat perdarahan dari pecahnya pembuluh darah otak, atau suatu keadaan iskemik (hipoksia/anoksia) di jaringan otak.
Penyakit ini diklasifikasikan kedalam 2 kategori yaitu :
1. Stroke Hemoragik
2. Stroke Non-Hemoragik
pada kesempatan kali ini, mari kita kupas tuntas tentang jenis Stroke yang pertama, yaitu Stroke Hemoragik.
Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak. Penekanan batang otak dalam waktu tertentu, dapat menimbulkan gejala deserebrasi (hyperflexy) pada pasien.
1. Perdarahan intraserebral
Disfungsi neurologi fokal yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler.
Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari 80%
di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan serebelum.
PATOFISIOLOGI
Perdarahan yang disebabkan oleh karena pecahnya arteri, pembuluh kapiler atau vena didalam parenkim otak, oleh karena lemahnya pembuluh akibat hipertensi, arteriosklerosis, infiltrasi tumor, diskrasia darah.
GEJALA KLINIS
Tergantung dari bagian otak yang terkena, yang ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut:
- Tidak ada TIA
- Gejala awa biasanya pada waktu melakukan kegiatan
- Sakit kepala kadang-kadang hebat
- Perubahan yang cepat dari deficit neurologi termasuk penurunan tingkat kesadaran >Koma
- Biasanya terdapat hipertensi dapat sedang atau berat
- Liquor serebrospinalis berdarah (80 – 90%)
- CT Scan Nampak jelas area perdarahan (area hiperdense)
• Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan dapat
didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah yaitu nyeri kepala, mual,
muntah, gangguan memori, bingung, perdarhan retina, dan epistaksis.
• Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai hemiplegia/hemiparese dan dapat
disertai kejang fokal / umum.
• Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan bola mata
menghilang dan deserebrasi
• Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial (TTIK), misalnya papiledema dan
perdarahan subhialoid.
2. Perdarahan subarakhnoid
Ruang subarachnoid adalah salah satu ruangan/lapisan di selaput yang membungkus otak. Untuk lebih jelasnya, nih ada gambar nya.
Perdarahan subarakhnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang subarakhnoid yang timbul secara primer.
Gejala klinis :
• Onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung dalam
1 – 2 detik sampai 1 menit.
• Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, mengigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang.
• Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampai beberapa jam.
• Dijumpai gejala-gejala rangsang meningen
• Perdarahan retina berupa perdarahan subhialid merupakan gejala karakteristik perdarahan subarakhnoid.
• Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau takikardi, hipotensi atau hipertensi, banyak
keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernafasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar